CINTA
PERTAMAKU BUKAN JODOHKU
CINTA,
kata-kata yang tidak asing bagi telinga kita. Cinta sudah cukup sering kita
dengar bahkan kita rasakan setiap saat, setiap waktu, dan setiap detik. Bagi
sebagian orang cinta adalah suatu anugrah terindah dalam hidup mereka, dimana
mereka menjadi seseorang yang berarti karena dicintai dan menjadi seseorang
yang hebat karena mencintai.
CINTA, dapat
memberikan kebahagian yang begitu dalam bagi mereka yang mengerti dan
menghargai cinta. Betapa indahnya dunia ketika semua orang bisa merasakan
CINTA. Dan alangkah DAMAI-nya ketika dunia ini penuh dengan CINTA.
Cinta Cinta
dan Cinta. Aku sangat bahagia ketika merasakan CINTA. Aku sangat bahagia saat
aku dicintai. Tapi cinta yang kurasakan tak berakhir dengan bahagia. Inilah CINTA
PERTAMA ku. Banyak mereka yang bilang cinta pertama sangat sulit dilupakan dan
itulah yang kurasakan. Dan ada pula yang berkata “pada kenyataannya cinta
pertama tidak akan pernah menjadi jodohmu”. Mendengar kata-kata itu cukuplah
menyakitkan hatiku, dia yang kucintai tak akan menjadi jodohku karena ia adalah
cinta pertamaku.
Dialah sosok
laki-laki yang pertama mampu meluluhkan hatiku. Dengan perhatiannya, dengan
perlakuannya, dan dengan kesabarannya menungguku ia mampu menggoyahkan hatiku.
Saat aku tak bersamanya, aku merasakan ada rindu yang teramat mendalam dan saat
aku bersamanya ada kebahagian yang kurasakan. Inikah CINTA?? Ku rasa aku
benar-benar jatuh cinta. Cinta yang membuat begitu berarti dan cinta yang mampu
membuat hari-hariku begitu hidup.
Aku tak
berpikir akan merasakan hal seperti ini. Hal yang membuat aku tersenyum setiap
saat, sesuatu yang membuat aku menjalani hidupku dengan penuh semangat. Dialah
penyemangat hidupku. Hai cinta pertamaku kau adalah penyemangat ku ! Seminggu,
sebulan dan setahun semua berjalan dengan penuh keindahan, dengan penuh
perhatian, dengan penuh kenangan yang hingga saat ini tap pernah bisa ku
lupakan. Aku tak pernah ingin menyakitinya. Tak sedikitpun keinginanku
menyakiti mu, aku ingin ia tetap bersamaku, dan aku ingin ia tetap menjadi
milikkua. Sungguh egoisnya aku. Egois ingin memilikinya membuat aku menjadi
posesif, membuat aku menjadi negative thingking, membuat aku terlalu khawatir
dengannya. Bagiku itu bukanlah egois tapi AKU MENCINTAI nya! Aku tak ingin sesuatu
yang buruk terjadi padanya. Apakah salah jika aku ingin memilikinya? Ingin ia
tetap disampingku? Dan tak ada yang mengerti perasaanku.
Sampai
akhirnya aku pun kehilangannya. Sungguh saat ini, aku benci mencintai!
Setiap saat
aku merindukannya, setiap saat aku merindukan kehadirannya, merindukan
suaranya, merindukan perhatiannya, merindukan semua hal yang ada di dirinya.
Begitu cintakah aku padanya? Tak bisa kah aku berhenti mencintainya? Aku hanya
berpura-pura jika aku bisa menjalani hari-hariku tanpanya, aku hanya
berpura-pura tersenyum. Tak pernah mereka, teman-temanku tahu bahwa aku masih
menangis. Aku tidak ingin terlihat lemah didepannya. Aku tidak ingin lagi
berharap cintanya yang pada akhirnya akan menyakiti diriku sendiri. AKU INGIN
BAHAGIA! AKU INGIN KEMBALI KEKEHIDUPAN KU SEPERTI DULU! Hidup tanpa mencintai,
sepertinya itu lebih baik.
Lama aku
tenggelam dalam kesedihanku. Lama aku larut dalah kegalauanku. Lambat laun aku
berpikir bahwa diriku terlalu bodoh. Cinta tak selamanya berakhir indah. Dan
aku berpikir “mungkin Tuhan sedang menyiapkan seseorang yang lebih baik
untukku?”. Aku bicara pada diriku “hey, lihatlah kedua orang tua mu, apa tak
bisa kau jadikan mereka alasanmu untuk hidup? Lihatlah temanmu, tak bisakah kau
hargai usaha mereka untuk menyenangkanmu? Tak bisakah kau hargai usaha mereka
untuk membuat bahagia? Pikirkanlah.” Aku mulai membangun pikiran-pikirn positif
dalam diriku. Dan perlahan aku mulai meninggalkan masa-masa krisisku dari
kegalauan. Aku ingin bahagi walau tidak bersamanya. Walaupun tak segampang
membalikkan kedua tangan, tentunya perlahan aku akan melupakannya.
Kini aku tak
mau lagi bersedih, karena bersedih terlalu lama sudah cukup menghambat aku
berjalan ke masa depan yang lebih indah.
Tahukah kalian
apa yang ada dalam pikiranku?? Apa yang selalu aku katakana ketika aku
merindukan cinta pertamaku?? Aku berpikir “Apa kabarmu cinta pertamaku?
Sudahkah kau temukan belahan jiwamu? Sudahkah kau bahagia bersama kekasih
barumu? Ku harap kau bahagia J ku harap kau baik-baik saja J
doaku selalu menyertaimu J”
Dan kini aku
bisa menerima kenyataan bahwa cinta pertamaku bukanlah jodohku. Cinta tulus tak
selamanya berakhir dipelaminan. Cinta tak harus dipaksakan, cinta tak harus
dimiliki. Cinta adalah ketika aku bisa tetap menjalin silaturrahmi dengannya
dan cinta adalah ketika aku tahu bahwa ia bahaga dengan kekasihnya yang
sekarang.
Lupakan
kenangan? Tak perlu! Kenangan adalah bagian dari masa lalumu, jadikan itu
sebagai pembelajaran untuk masa depanmu. Lupakan cinta pertamamu? Boleh saja
karena dengan begitu aku akan bisa menerima orang baru dengan mudah, bisa jadi
orang baru nanti lah jodohmu.
Itulah kisah
cinta pertamaku, mungkin kalian pembaca tidak mengerti tentang tulisan diatas
karena aku tidak tahu bagaimana cara menulis dan bagaimana merangkai kata-kata
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar