Kamis, 13 November 2014

SATPEL HIPERTENSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“HIPERTENSI”

1.        Topik                    : Hipertensi
2.        Pokok Bahasan    : Menurunkan Hipertensi
3.        Tujuan Umum      : Setelah dilakukan penyuluhan pada keluarga, diharapkan keluarga mengerti dan dapat menerapkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
4.      Tujuan Khusus     : Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga lebih paham dan mengerti tentang;
a.       Pengertian hipertensi.
b.      Jenis-jenis hipertensi.
c.       Penyebab hipertensi.
d.      Tanda dan gejala hipertensi.
e.       Pengobatan hipertensi.
f.       Cara menurunkan hipertensi.
5.        Materi                  : (Terlampir)
a.       Pengertian hipertensi.
b.      Jenis-jenis hipertensi.
c.       Penyebab hipertensi.
d.      Tanda dan gejala hipertensi.
e.       Pengobatan hipertensi.
f.       Cara menurunkan hipertensi.

6.        Proses Belajar-Mengajar/Penyuluhan
a.       Pembukaan
No.
Penyuluh
Audiens/Peserta
1.
2.
3.
Mengucap salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan tujuan
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan

b.      Isi
No.
Penyuluh
Audiens/Peserta
1.
2.
3.
4.
Menjelaskan pengertian hipertensi
Menjelaskan penyebab hipertensi
Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
Menjelaskan cara mengurangi resiko hipertensi
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan

c.       Penutup
No.
Penyuluh
Audiens/Peserta
1.
2.
3.
4.
5.
Memberi kesempatan audiens bertanya
Menjawab pertanyaan audiens
Memberikan kesimpulan dari penyuluhan
Evaluasi (bertanya pada audiens)
Penutup dan mengucapkan salam
Bertanya
Mendengarkan dan menyanggah
Mendengarkan dan memperhatikan
Menjawab pertanyaan dari penyuluh
Menjawab salam

7.        Alat dan Media   :
-          Leaftlet
-          Powerpoint
8.        Evaluasi               :
-          Bertanya pada audiens tentang informasi/materi yang disampaikan.
-          Meninjau kembali audiens setelah dilakukan penyuluhan.
9.        Kepustakaan       
Baradero, Mary, 2008, Klien Gangguan Kardiovaskuleri, EGC, Jakarta
Dalimartha, Setiawan, 2008, Care Your Self, Hipertensi, Penebar Plus+, Jakarta
Gentara, Lukas, 2012, Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, [Internet], Tersedia Dalam : http://kesehatan.gen22.net/2012/05/cara-menurunkan-tekanan-darah-tinggi.html, Diakses 25 Desember 2012
Gunawan, Lany, 2001, Hipertensi Tekanan Darah Tinggi, Kanisius, Yogyakarta
Sutomo, Budi, 2008, Menu Sehat Penakluk Hipertensi, Demedia, Jakarta
Tambayong, Jan, 2000, Patofisiologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta
LAMPIRAN MATERI

a.        Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic dengan konsisten diatas 140/90 mmHg. Ada dua macam hipertensi yaitu; hipertensi esensial (primer) dan hipertensi sekunder. (Baradero, 2008)
-          Hipertensi esensial (primer) adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
-          Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain. (Gunawan, 2001)

Kriteria penyakit hipertensi
No.
Kriteria
Tekanan Darah (mmHg)
Sistolik
Diastolik
1.
Normal
< 130
< 85
2.
Perbatasan (High Normal)
130-139
85-89
3.
Hipertensi


Derajat 1 : Ringan (mild)
140-159
90-99
Derajat 2 : Sedang (moderate)
160-179
100-109
Derajat 3 : Berat (severe)
180-209
110-119
Derajat 4 : Sangat Berat (very severe)
> 210
>120
Sumber: Dalimartha, 2008

b.        Jenis-Jenis Hipertensi
Hipertensi ringan  : tekanan diastole 95-104
Hipertensi sedang            : tekanan diastole 105-114
Hipertensi berat    : tekanan diastole >115 (Tambayong, 2000)

c.         Penyebab Hipertensi
a.       Hipertensi Primer
Penyebab terbear hipertensi esensial adalah faktor keturunan dan gaya hidup tertentu. Namun selain kedua faktor tersebut masih ada lagi beberapa faktor resiko yang bisa menyebabkan seseorang menderita hipertensi. Faktor tersebut yaitu faktor yang bisa diubah dan faktor yang tidak bisa diubah.
-          Faktor yang bisa diubah
1.      Ras
2.      Usia
3.      Riwayat keluarga
4.      Jenis kelamin
-          Faktor yang tidak bisa diubah
1.      Kegemukan
2.      Sindroma resistensi insulin atau sindroma metabolic
3.      Kurangnya aktivitas fisik
4.      Merokok
5.      Sensitivitas natrium
6.      Kalium rendah
7.      Konsumsi minuman beralkohol berlebihan
8.      Stres (Sutomo, 2008)
b.      Hipertensi Sekunder
Adapun penyebab hipertensi sekunder antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), kehamilan, efek obat-obatan, dan penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosterorisme). (Dalimartha, 2008)

d.        Tanda dan Gejala Hipertensi
Gejala hipertensi yang umum dijumpai antara lain;
-          Pusing
-          Mudah marah
-          Telinga berdenging
-          Mimisan (jarang)
-          Suka tidur
-          Sesak napas
-          Rasa berat ditengkuk
-          Mudah lelah
-          Mata berkunag-kunang (Dalimartha, 2008)

e.         Pengobatan Hipertensi
-          Pengobatan Non-Farmakologis
Pengobatan Non-Farmakologis diantaranya dengan melakukan hal-hal berikut;
·         Mengatasi obesitas atau menurunkan berat badan.
·         Mengurangi asupan garam kedalam tubuh.
·         Ciptakan keadaan rileks. Seperti; meditasi, yoga, atau hypnosis untuk mengontrol sistem syaraf untuk menurunkan tekanan darah.
·         Melakukan olah raga.
·         Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol yang berlebihan.
-          Pengobatan Farmakologis
Pengobatan hipertensi dilandasi oleh beberapa prinsip sebagai berikut;
·         Pengobatan hipertensi sekunder yang lebih mendahulukan pengobatan penyebab hipertensi.
·         Pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi timbulnya komplikasi.
·         Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan obat anti-hipertensi.
Jenis-jenis obat anti-hipertensi
1.      Diuretik. Contohnya; hidroklorotiasid (HCT)
2.      Alpha, Beta, dan Alpha-Beta Adrenergic Blokker. Contohnya; metoprolol, propanolol, dan atenolol.
3.      Penghambat simpatetik. Contohnya; metildopa, klonidin, dan reserpin.
4.      Vasodilator. Contohnya; prasosin dan hidralasin.
5.      Penghambat enzim konversi angiotensin. Contohnya; captropil.
6.      Antagonis kalsium. Contohnya; nifedipin, diltiasem, dan veraparnil.
7.      Penghambat reseptor angiotensin II. Contohnya; valsartan (diovan)
·         Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan kemungkinan seumur hidup. (Dalimartha, 2008)

f.         Cara Menurunkan Hipertensi
Matthew Burg, PhD, profesor kedokteran di Columbia University Medical Center di New York pernah berkata "Siapapun dengan hipertensi harus didorong melakukan beberapa hal untuk menurunkan tekanan darah tanpa bantuan agen farmakologis."
Dan berikut ini merupakan beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dilansir oleh Health News.
Berhenti Merokok
Perokok berisiko tinggi hipertensi. Nikotin membuat tekanan darah melonjak penyebab hipertensi kronis. Berhenti merokok membantu menurunkan tekanan darah, plus ada manfaat kesehatan lain.
Olahraga Teratur
Berolahraga atau aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari selama seminggu, telah cukup menurunkan tekanan darah.
Gerald Fletcher, MD, seorang ahli jantung di Mayo Clinic mengatakan, bergerak aktif mengurangi tekanan darah 3-5 poin, dan perlahan dapat mengurangi penggunaan obat hipertensi mereka. Pilih sesuatu yang Anda sukai: berjalan, jogging, berenang hingga bersepeda.
Kurangi Alkohol
Alkohol tidak lebih dari segelas bagi wanita dan dua gelas bagi pria memang memiliki manfaat kesehatan. Namun, terlalu banyak minum juga akan meningkatkan tekanan darah.
Makan Pisang
Kebanyakan garam dapat meningkatkan tekanan darah, namun kalium mampu mengurangi efek buruk natrium. Sebagian besar penderita hipertensi kekurangan mineral ini.
Meningkatkan asupan kalium hingga 4.700 mg per hari bermanfaat bagi para penderita hipertensi. Pisang, kentang panggang dengan kulit, jus jeruk, yogurt tanpa lemak adalah sumber utama kalium.
Kurangi Garam
Mereka dengan tekanan darah normal, cukup tinggi maupun hipertensi dapat mengurangi tekanan darah dengan memotong asupan garam. Batasi asupan garam 1.500 mg sehari. Cara yang mudah adalah menghindari makanan olahan karena banyak mengandung natrium. Pastikan juga memeriksa kadar sodium dalam label makanan.
Menurunkan Berat Badan
Mengikis berat badan beberapa kilogram berdampak besar pada tekanan darah. Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih keras, yang menyebabkan hipertensi. Sementara kehilangan berat badan mengurangi beban kerja jantung.
Berbagai studi menyebut, konsumsi lebih dari dua gelas alkohol meningkatkan risiko hipertensi bagi pria dan wanita.
Atasi stres
Mengelola stres membantu mengurangi tekanan darah. Namun, langkah menangani stres bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Relaksasi dan manajemen stres diperlukan bagi penderita hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah.
Yoga dan Meditasi
Yoga adalah metode pelepas stres, yang efektif mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi, dan berkaitan dengan sistem saraf otonom, denyut jantung, pencernaan, dan fungsi sebagian besar organ lainnya.
Meditasi antara lain pengaturan pernapasan, visualisasi, kombinasinya menjadi alat manajemen efektif mengatasi stres, ujar Burg.
Kurangi Kafein
Kopi mempunyai beberapa manfaat kesehatan, tetapi menurunkan tekanan darah bukan salah satunya. Kafein dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek, bahkan pada mereka yang tak memiliki hipertensi.

Bila Anda penderita hipertensi, kurangi asupan kafein hanya dua cangkir kopi per hari. Untuk memeriksa efek kafein, cek tekanan darah setengah setelah konsumsi kafein. Bila tekanan darah naik 5-10 poin, Anda termasuk sensitif kafein. (Gentara, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar